Cerita menarik, salah satu sebab kenapa Australia takut oleh Indonesia!
Sebagaimana yang pernah dilansir dari Sydney Morning Herald, 23 Juni 2014 lalu, disebutkan bahwa Australia memiliki
“fobia” (ketakutan yang tidak beralasan) terhadap Indonesia dan dipersalahkan
sehubungan dengan buruknya hubungan antara dua negara tetangga saat itu.
Usut punya usut, ternyata Australia mempunyai
pengalaman pahit, entah mereka takut atau malu terhadap Indonesia. Yang jelas,
Australia harus berpikir dua kali untuk macam-macam/ berbuat ulah terhadap
Indonesia.
Langsung saja, Begini Ceritanya :
Kejadiannya sekitar pertengahan tahun
1980-an. Saat itu Irian Jaya (Papua) sedang gencar-gencarnya ingin memisahkan diri dari NKRI dengan seringnya melakukan pergerakan dan perlawanan untuk mendapatkan kemerdekaannya. saat itu pula beredar kabar bahwa ternyata OPM (Organisasi Papua Merdeka) sering mendapat pasokan senjata yang diselundupkan
dari Papua New Guinea. Ketika dikonfirmasi ke otoritas Papua New Guinea, ternyata mereka tidak tahu menahu
mengenai hal tersebut. Akhirnya Benny memutuskan untuk mengambil langkah
sendiri untuk mengidentifikasi siapa/ negara mana yang melakukan hal tersebut.
Bagaimana caranya?
Dilakukan dengan cara langsung masuk ke wilayah Papua New Guinea tanpa permisi. Saat itu Den 81 yang dipimpin oleh Prabowo ditugaskan untuk melaksanakan tugas. Sasaran mereka adalah suatu
lokasi di wilayah Papua New Guinea sekitar 50 km dari tapal batas perbatasan dengan
Indonesia.
Pasukan berangkat dari Jayapura dengan menggunakan heli, kemudian disuatu tempat, perjalanan misi dilanjutkan dengan menggunakan perahu karet agar tidak terdeteksi
otoritas Papua New Guinea. Dalam perjalanan dengan perahu karet menuju lokasi sasaran tersebut, mereka terhadang
oleh besarnya ombak pada waktu dini hari di perairan sebelah utara Papua New Guinea. Bahkan seorang anggota
Kopassus mengalami luka cukup parah saat mempertahankan perahu dari terjangan ombak.
Akhirnya mereka berhasil sampai di titik pendaratan, dan langsung bergerak
menuju lokasi sasaran.
Sampainya di lokasi, unit kopassus ini segera mencari tempat-tempat yang dicurigai
sebagai lokasi penimbunan pasokan senjata. Namun hasilnya nihil. Tapi mereka
tidak menyerah. Setelah menunggu selama dua hari dua malam, akhirnya mangsa
mereka muncul. Dua orang kulit putih muncul dari balik rimbunnya hutan Papua New Guinea melintasi posisi pasukan Kopassus yang sama sekali tidak mereka rasakan
keberadaannya. Segera kedua orang ini diamankan. Setelah diperiksa dan
diinterogasi, keduanya diketahui sebagai agen Australia. Mereka kemudian
menunjukkan lokasi tempat helikopter Australia mengedrop pasokan senajata dan
amunisi untuk OPM. Sayang, karena persediaan menipis, Kopassus tidak punya
waktu untuk menunggu sampai terjadinya pengedropan tersebut.
Kedua bule itu dibawa kembali ke Indonesia.
Dan beberapa bulan kemudian diekstradisi ke Australia. Sejak saat itu,
Australia tidak berani bertindak macam-macam lagi (mungkin karena malu
ketahuan). Mereka juga baru sadar kalau Kopassus mampu melakukan operasi jauh
di dalam wilayah musuh. Bahkan tidak menutup kemungkinan Kopassus bisa
beroperasi di pedalaman Australia tanpa terdeteksi. Inilah yang kemudian
membuat nama Kopassus sangat disegani oleh tentara Australia.
Indonesia memang hebat!!!
(Cerita lengkapnya ada di buku Kopasusnya Ken
Conboy).