Ini dia penyebab jatuhnya korban jemaah haji di Mina
(korban Mina)
Belum genap satu bulan, Jemaah haji
meninggal sebanyak 65 orang dan154 luka akibat tertimpa crane atau alat berat di Masjidil
Haram, saat ini media ramai memberitakan kabar duka dari tanah Arab,
seperti yang dilansir Kompas.com "Korban
Tewas dalam Musibah di Mina Kini Capai 717 Orang".
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan
Umrah Kementerian Agama Abdul Djamil menjelaskan kronologi kejadian. Menurut
Djamil, peristiwa terjadi di Jalan 204 saat rombongan haji melakukan prosesi
lempar jumroh di Mina. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 08.00 waktu
setempat.
"Ada serombongan jemaah haji yang jalan,
tiba-tiba berhenti. Berdesakan, didesak dari belakang," kata Abdul Djamil.
Otoritas pertahanan sipil Arab Saudi menyatakan bahwa
korban tewas mencapai 717 orang. Sedangkan korban luka akibat peristiwa ini
mencapai 863 orang.
. . . . .
Saat melakukan salah satu Rukun Islam yang ke-5 yaitu
Ibadah Haji, bukan hal asing bila sering terjadi jatuhnya korban jiwa. Tentunya
hal ini terjadi karena beberapa hal dan tidak terjadi karena begitu saja.
Jatuhnya korban jiwa / luka terjadi biasanya karena jatuh sakit,
kecapaian karena berdesak-desakan, suhu panas yang begitu
ekstrim, kecelakaan hingga pembunuhan oleh orang atau
sekelompok orang.
Berikut faktor-faktor yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa / luka :
1. Jatuh Sakit
(jemaah haji jatuh sakit)
Hal ini biasa terjadi pada jemaah usia
senja/ tua. Kondisi tubuh yang lemah serta kegiatan yang begitu padat serta
harus berdesak-desakan dengan jemaah lainnya, mengakibatkan kondisi kesehatan
jemaah haji menurun (sakit), bahkan sampai meninggal dunia.
(jemaah haji berdesak-desakan)
Menunaikan
haji dilakukan hanya satu kali saja dalam setahun, tepatnya setiap tanggal 10
Dzulhijjah tahun Hijriah. Atas ketentuan itu, Jutaan Umat Islam se-Dunia tiap
tahunnya pergi berbondong-bondong ke Arab untuk melaksanakan Ibadah Haji.
Maka
tak heran bila setibanya disana, kita akan menjumpai jutaan manusia dengan
tujuan yang sama dengan kita dan melakukan kegiatan yang sama dengan
kita dalam satu tempat dan waktu yang bersamaan.
Yups..
Berdesak-desakanlah yang pastinya terjadi disana, baik saat melakukan Tawaf maupun
lempar jumrah. Dengan kondisi seperti itu, tak sedikit jemaah haji yang jatuh
dan terinjak-injak bahkan sampai meninggal dunia saat melakukan tawaf dan
korban luka / jiwa akibat terkena lemparan saat melakukan lempar jumrah.
3. Suhu Panas
(keadaan suhu arab)
Panasnya keadaan suhu didaerah gurun yang bisa mencapai 65°c, banyak jemaah haji yang tidak bisa beradaptasi
dengan baik, pada akhirnya jatuh sakit bahkan meninggal dunia. Hal itu bisa
terjadi karena sebut saja faktor memaksakan diri, dimana tubuh dalam keadaan
kurang fit dan kesempatan menunaikan haji yang jarang didapat, membuat tekad
hati berusaha untuk menyelesaikan ibadah haji sesuai dengan rukunnya. Pada
akhirnya jatuh sakit bahkan meninggal dunia.
4. Musibah / Kecelakaan
(tragedi tertimpa crane atau alat berat di Masjidil Haram)
Masih
ingat tragedi jemaah haji meninggal akibat tertimpa crane atau alat berat di Masjidil
Haram dua minggu kemarin ini?
Bahkan masih banyak lagi kecelakaan-kecelakaan yang terjadi
pada para jemaah sampai meninggal / luka ketika sedang melakukan haji, seperti
kebakaran akibat pipa gas meledak, terperangkap diterowongan Mina, banjir
Madinah dan lain-lain.
Dari peristiwa terebut dapat meyakinkan kita bahwa musibah /
kecelakaan dapat menimpa siapa saja, dimana saja dan kapan saja tidak pandang
bulu, baik saat diperjalanan bahkan sekalipun saat kita sedang beribadah.
5. Pembunuhan
(Pembunuhan)
Keamanan
di Timur tengah memang belum bisa dikatakan kondusif, seperti sering terjadinya
peperangan, pemberontakan ISIS, dan kekacauan lainnya yang terjadi di Timur
tengah. tak menutup kemungkinan kejahatan merabah masuk ke area suci umat
muslim tersebut, sehingga tidak sedikit jemaah haji menjadi korban pembunuhan
yang dilakukan oleh orang atau sekelompok orang yang tidak bertanggung
jawab.
Data jatuhnya korban dalam 30 tahun terakhir :
(Korban meninggal jemaah haji)
- Desember 1975: 200 jamaah tewas di dekat kota Makkah setelah sebuah pipa
gas meledak dan membakar sepuluh tenda.
- 4 Desember 1979: 153 jamaah tewas dan 560 lainnya terluka setelah
petugas keamanan Arab Saudi yang dibantu tentara Perancis mencoba membebaskan
Masjidil Haram yang disandera sekelompok militan selama dua minggu.
- 31 Juli 1987: 402 jamaah tewas, 275 di antaranya dari Iran, setelah
ribuan jamaah Iran yang melakukan demonstrasi mendapat perlawanan fisik dari
keamanan Arab Saudi. Akibat dari insiden itu Arab Saudi memutuskan hubungan
diplomatik dengan Iran, yang akhirnya tidak mengirimkan jamaahnya ke Makkah hingga
tahun 1991.
- 10 Juli 1989: satu jamaah tewas dan 16 terluka akibat penembakan di
dalam Masjidil Haram. Akibatnya 16 orang Kuwait yang melakukan penyerangan
dihukum tembak mati.
- 15 Juli 1989: lima jamaah asal Pakistan tewas dan 34 lainnya terluka
akibat insiden penembakan oleh sekelompok orang bersenjata di perumahan mereka
di Makkah.
- 2 Juli 1990: 1.426 jamaah tewas, kebanyakan dari Asia, akibat
terperangkap di dalam terowongan Mina.
- 24 Mei 1994: 270 jamaah tewas akibat saling dorong dan injak di Mina.
- 7 Mei 1995: tiga jamaah tewas akibat kebakaran di Mina.
- 15 April 1997: 343 jamaah tewas dan 1.500 lainnya terluka karena
kehabisan napas karena terjebak di dalam kebakaran tenda di Mina.
- 9 April 1998: 118 jamaah tewas karena berdesak–desakkan saat pelaksanaan
lontar jumroh.
- 5 Maret 2001: 35 jamaah tewas serta puluhan lainnya luka – luka karena
berdesak – desakan di Jammarat.
- 11 Februari 2003: 14 jamaah tewas di Jumrotul Mina – enam di antaranya
wanita.
- 1 Februari 2004: Sebanyak 251 jamaah tewas selama pelaksanaan lontar
jumrah.
- 23 Januari 2005: 29 jamaah tewas akibat banjir terburuk dalam 20 tahun
terakhir di Madinah.
- 5 Januari 2006: Sebanyak 76 tewas akibat runtuhnya sebuah penginapan
al-Rayahin di jalan Gaza, sekitar 200 meter sebelah barat Masjidil Haram.
- 12 Jan 2006: Sedikitnya 345 jamaah tewas di Jammarat selama pelaksanaan
lontar jumrah. Insiden ini terjadi pada pukul 15.30 waktu setempat usai salat
Zuhur, setelah jutaan jamaah saling berdesak–desakkan di pintu masuk sebelah
utara lantai dua Jammarat. (wikipedia)
"Walaupun Allah SWT menjanjikan Sahid (masuk surga) bagi umatnya yang sedang melakukan suatu Ibadah / menegakkan Agamanya, tetapi jangan sekali-kali mengharapkan hal itu terjadi pada diri kita. Karena itu juga merupakan hal yang tidak baik, tentunya Allah tidak meridhoinya (Walohualam)".
"Walaupun Allah SWT menjanjikan Sahid (masuk surga) bagi umatnya yang sedang melakukan suatu Ibadah / menegakkan Agamanya, tetapi jangan sekali-kali mengharapkan hal itu terjadi pada diri kita. Karena itu juga merupakan hal yang tidak baik, tentunya Allah tidak meridhoinya (Walohualam)".